PERBEDAAN INTERPRETER DAN COMPILER

Kalian ingin tau perbedaan Interpreter dan Compiler? langsung aja cek di bawah

Perbedaan antara Interpreter dan Compiler bisa dilihat pada tabel di bawah ini
InterpreterCompiler
Menerjemahkan source code instruksi per instruksiMembaca keseluruhan source code dan kemudian menerjemahkannya secara keseluruhan menjadi bahasa mesin
Membutuhkan waktu yang sedikit untuk menganalisa source code tapi secara keseluruhan waktu eksekusinya menjadi lebih lambatMembutuhkan waktu yang lebih banyak menganalisa code program tapi waktu eksekusinya menjadi lebih cepat
Tidak ada Intermediate Object Code dihasilkan, sehingga membuat memori efisienMenghasilkan Intermediate Object Code yang kemudian dihubungkan dengan yang lain, sehingga lebih banyak memerlukan memori
Menerjemahkan code program secara kontinu sampai kode error pertama ditemukan, kemudian proses dihentikan. Oleh karena itu lebih mudah melakukan debugSecara umum menampilkan pesan error pada keseluruhan code program. Oleh karena itu, ketika melakukan debug menjadi lebih sulit
Bahasa pemrograman seperti PHP, Python, Ruby menggunakan Interpreter.Bahasa pemrograman seperti C, C++ menggunakan Compiler.
Interpreter dengan Compiler sangat berbanding terbalik namun kedua nya memiliki tujuan yang sama, Yaitu untuk mengeksekusi kode program (yang dibuat oleh program) kemudian menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin melakukan instruksi yang diminta oleh oleh programmer tersebut.

Source : http://www.yudana.id/perbedaan-antara-interpreter-dan-compiler/
Dengan edit seperlunya

Penulisan Algoritma Dibagi Menjadi Tiga :


1. Deskriptif 
Algoritma bertipe Deskriptif maksudnya adalah algoritma yang ditulis dengan bahasa manusia sehari-hari (misalnya Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris). Setiap Langkahnya ditulis dalam satu kalimat atau lebih. Tidak ada aturan untuk penulisan algoritma bertipe Deskriptif ini. Semua kalimat ditulis dengan sistematis, jelas, terbatas dan berurutan.

Contoh :
  1. Algoritma menghitung_luas_segitiga
  2. Untuk menghitung Luas Segitiga pertama Masukan nilai alas
  3. Kemudian masukan nilai tinggiKemudian hitung dengan menggunakan rumus Luas = Alas * Tinggi / 2
  4. Cetak Luas

2. Flowchart (diagram alur)
Algoritma bertipe Flow Chart adalah algoritma yang ditulis dalam bentuk diagram-diagram dengan anak panah sebagai penunjuk urutan langkah algoritmanya. Didalam Diagram terdapat Simbol-simbol yang mempunyai makna atau arti tersendiri. 
Contoh :

Flow chart menghitung_luas_segitiga

3. Pseudocode
Algoritma bertipe Pseudocode maksudnya adalah tiruan atau imitasi dari kode bahasa pemograman. Pada dasarnya, pseudocode merupakan suatu bahasa yang memungkinkan programer untuk berfikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemograman yang tertentu. Jadi pseudocode digunakan untuk menganmbarkan logika urut-urutan dari perogram tanpa memandang bagaimana bahasa pemorogramannya.
Contoh :

Algoritma menghitung_luas_segitiga

deklarasi:

luas,alas,tinggi : integer

deskripsi

read (alas)
read (tinggi)
luas ← alas * tinggi / 2
write (luas)

Comments